Kamis, 29 Oktober 2009

Mobil Ephorus HKBP masuk jurang 500 meter

Pendeta DR Bonar Napitupulu [60 tahun], Ephorus Huria Kristen Batak Protestan [HKBP], salah satu gereja terbesar di Asia Pasifik, malam ini dilarikan ke rumah sakit HKBP Balige bersama isterinya. Mobil yang dikemudikan Ephorus masuk ke jurang Sipintupintu, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, hingga sedalam 500 meter.
Ratusan warga masyarakat Balige malam ini masih memadati pintu gerbang ruang unit gawat darurat rumah sakit HKBP Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Sebagian dari mereka menangis sambil berdoa. “Bagaimana Ompung itu, bagaimana kondisinya?” tanya warga pada orang-orang yang keluar dari ruang UGD.

“Mukjizat Tuhan. Ompung Ephorus dan isteri beliau selamat,” kata seorang warga.

Wajar disebut sebagai mukjizat, karena mobil yang dikemudikan langsung oleh Ephorus HKBP Pendeta Bonar Napitupulu masuk ke dalam jurang Sipitupitu hingga kedalaman 500 meter. “Terima kasih, Tuhan, mauliate ma, Tuhan,” kata warga yang masih ramai di RS HKBP Balige hingga berita ini diterbitkan.
Ditolong Pendeta Martin Manullang

Salah satu yang menolong untuk mengeluarkan Ephorus dari mobil di dalam jurang adalah Pendeta Martin Manullang, seorang pendeta yang bertugas di HKBP Simorangkir, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Martin sendiri mengalami luka-luka di bagian kakinya akibat terkena pecahan kaca dan beberapa kali terjatuh.
Kepada Blog Berita di rumah sakit HKBP Balige, Pendeta Martin menceritakan, sore menjelang gelap tadi dia tengah melintas dari arah Tarutung menuju Kota Medan. Dia melihat beberapa mobil berhenti di tepi jalan, dan ada orang yang berkata, “Ephorus! Mobil Ephorus masuk jurang!”

“Saya sempat tidak yakin. Lalu saya nekad turun ke jurang bersama tiga atau empat orang warga,” kata Pendeta Martin.

Menurutnya, kondisi mobil Ephorus rusak parah di kedalaman jurang. “Saya kira ada sekitar 500 meter ke dalam.”

Di bawah jurang Sipintupintu dia melihat Ephorus HKBP dalam kondisi sadar dengan luka di bagian kepala. Isteri Ephorus, Tarapul Shinta Ria Sitanggang, bersama dua wanita lain di dalam mobil juga sadar. Mereka berempat selamat, dengan luka di kaki dan kepala.

Proses menyelamatkan keempat korban kecelakaan tidaklah mudah, apalagi tidak ada tali yang mereka pakai. Beberapa kali Martin terjatuh ketika mencoba naik membawa Ephorus. Telapak kaki Martin tampak terluka. “Karena pecahan kaca,” katanya.

Aparat polisi segera berada di lokasi untuk memberikan pertolongan. Satu persatu korban kecelakaan dikeluarkan dari jurang dan dilarikan ke rumah sakit. Ephorus Pendeta Bonar Napitupulu lebih dulu tiba di RS HKBP Balige. Sekitar pukul 8 malam tadi mobil ambulans datang membawa isteri Ephorus, Tarapul Sitanggang, dan selanjutnya disusul dua korban lain.

Kata Martin, mobil Ephorus sedang dalam perjalanan kembali dari arah Medan menuju Tarutung. Belum diketahui apa yang menyebabkan mobil tersebut masuk ke jurang Sipintupintu. “Ephorus tidak memakai sopir, Ephorus sendiri yang menyetir,” katanya.

Blog Berita belum bisa mewawancarai Ephorus HKBP di ruang perawatan, tetapi dia terlihat dalam kondisi sadar. Informasi yang diterima weblog ini pada pukul 09.40 malam, ada rencana membawa Ephorus dan para korban untuk berobat ke rumah sakit di Medan.

Selama puluhan tahun jurang Sipintupintu di perbatasan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Tapanuli Utara memang rawan kecelakaan. Di sana sering mobil masuk ke jurang dengan memakan korban jiwa. Karena itulah warga Balige mengatakan ini sebagai mukjizat Tuhan; Ephorus HKBP Pendeta Bonar Napitupulu dan isteri selamat meskipun masuk jurang hingga 500 meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PESANNYA YANG ASIK,MEMBANGUN DAN SOPAN